Setelah jatuhnya Selat Malaka ke tangan Portugis tahun 1511 dan 1512, akibatnya eksodus pedagang Melayu ke berbagai pulau lain di Nusantara, (Sartono Kartodirdjo, 1999 : 88).Karena masyarakat Muslim memegang peran penting perdagangan, dan seiring peristiwa jatuhnya Malaka ke tangan penjajah Portugis, para saudagar Muslim telah mendorong perubahan arah jalur perdagangan dan memberi ruang gerak bagi para pedagang Islam berpindah tempat, seperti ke Pulau Jawa, Sulawesi Bugis –Makassar, Bali, bahkan Lombok pun menjadi sasaran kunjungan para pedagang –pedagang
Muslim. Akibatnya di Lombok sendiri terbentuklah Pelabuhan haji, Pelabuhan Pujut, pelabuhan Lombok (kayangan), pelabuhan lembar dan labuhan Ampenan. 1Untuk pembuktian tersebut bahwa di sekitar pelabuhan –pelabuhan tersebut terdapat pendatang yang eksodus ke seluruh Nusantara dengan berbagai etnis / suku, seperti terdapat etnis Bugis –Makassar, Sumatera, Aceh, Banjar, Bali, Jawa, Flores, Ambon –Maluku, Ende, bahkan pedagang Cina maupun Arab menjadi bagian dari eksodus. Peristiwa ini sekaligus mengisyaratkan dan menyentakkan penyebaran Islam di seluruh wilayah Nusantara.Kedatangan/ kehadiran berbagai etnis / suku mempunyai arti penting terdahap kehidupan keragaman agama, kebudayaan, sosial dan ekonomi. Suku – suku tersebut akan terjadi saling kontak secara damai. (Depdikbud, 1995 : 3). Maluku, Ambon, Kupang, Flores, Bima, Sumbawa, Lombok dan Bali dan lain-lain mengalami kemajuan pesat, tersedia beras, kuda, kayu sapan, kayu cendana, garam, kapas, jagung, minyak ikan. Ingin tau kelanjutan perkembangan sejarah kesultanan Baca Selengkapnya
Penulisan Sejarah Kesultanan Islam di Indonesia
Reviewed by Unknown
on
Januari 02, 2018
Rating:
Sangat bermanfaat terima kasih 👍🏻
BalasHapus👍
BalasHapusSangat informatif sekali, terimakasih :)
BalasHapus